Jumat, 23 April 2010
Pahala dan Dosa Saling Gencet di Internet
Kita sebagai muslim yang taat harus sadar bahwa kemajuan apa pun yang telah dicapai di bidang teknologi jangan sampai melalaikan diri kita dalam beribadah kepada Allah. Kita harus tetap mempertimbangkan baik buruknya perbuatan yang telah atau akan kita lakukan. Sebab teknologi itu sifatnya netral. Bisa digunakan untuk kebaikan. Tapi, dapat juga dipakai untuk kejahatan.
Misalnya, ahli energi nuklir sudah mampu mengembangkan pemanfaatan nuklir untuk pembangkit tenaga listrik, energi panas, dan sebagainya. Namun, ada juga yang menggunakan kemajuan pernukliran itu dengan menyalahgunakannya untuk membuat senjata pemusnah massal dalam bentuk senjata nuklir.
Demikian juga tehnologi internet, Kita bisa memanfaatkannya untuk media dakwah secara tertulis maupun dalam bentuk gambar. Kita dapat mengirimkan karya tulis ke berbagai media massa di seluruh penjuru dunia dengan layanan e-mail dengan Gratis.
Naskah kita pun bisa sampai ke komputer redaksi media massa yang nun jauh di sana hanya dalam hitungan detik. Kita pun bisa menjalin hubungan internasional dengan orang-orang di mancanegara.
Kita bisa memperoleh informasi terbaru dari berbagai belahan dunia dari situs-situs yang menyediakan berita. Kita bisa menggali ilmu pengetahuan dan penemuan dibidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan lain-lain. Masih banyak lagi nikmat internet yang bisa kita reguk pada setiap saat dan kapan pun kita mau. Itulah anugerah Allah yang Maha Pemurah kepada umat manusia dalam bentuk internet. Alhamdulillaah!
Di sisi lain, internet juga menyimpan bongkahan keburukan. Karena sifatnya yang tanpa batas, internet bisa dijadikan ajang obral informasi mesum dan gambar-gambar porno. Bisa juga untuk menyebarluaskan berbagai modus operandi kejahatan.
Misalnya, panduan meracik dan membuat bom, membobol ATM, memnipulasi credit card dan sebagainya. Subhaanallaah!
Jadi, pada akhirnya, baik buruknya pemakaian internet tergantung pada niat pemakainya. Di internet, tidak ada pilih kasih antara yang baik dan yang buruk. Tidak ada seleksi mana yang berpahala dan yang menimbulkan dosa. Tak ada filter mana yang haq (benar) dan yang baathil (buruk). Mau yang baik, ada. Ingin yang buruk, juga tersedia. Baik dan buruk saling mendesakkan satu sama lain. Pendek kata, pahala dan dosa keadaannya saling gencet di internet.
Nah, sebagai orang yang menganut agama Islam dan memegang teguh tali Allah, kita harus selalu ingat firman Allah s.w.t. dalam Al Quran, surat Az Zalzalah, ayat 7 dan 8. Di situ, Allah berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, dia akan melihat (balasan)nya pula.” Artinya, apa pun yang kita lakukan, pasti kita akan memperoleh balasannya. Maka, kalau kita mempergunakan internet dengan niat baik, pasti Allah akan menganugerahinya pahala. Sebaliknya, jika menyalahgunakan internet untuk kemunkaran, maka pasti pula Dia akan menghukum kita dengan beban dosa. Pahala dan dosa kita berinternet akan ditimbang-Nya dengan sangat adil walaupun seberat dzarrah atau atom sekali pun!
Biar pun pahala dan dosa saling gencet di internet, Allah harus tetap di hati kita dengan lengket. Kita harus tetap mempergunakan parameter yang Allah tetapkan dalam menentukan baik buruknya dalam berinternet. Patokan dasarnya sudah ada, yaitu kita harus berniat untuk berbuat baik dalam berinternet serta melaksanakan niat baik itu selama berselancar dalam internet. Kita memang dituntut lincah berbelok, bahkan menikung tajam, tatkala bersurfing di internet. Itulah gunanya hati kita lengket dengan Allah yang merupakan kendali terbaik dalam menuntun diri kita selama berinternet.
Jadi, kesimpulan akhirnya, kalau bisa memetik pahala berlimpah dengan mudah, buat apa bersusah payah menuai dosa dari internet?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
untuk itulah kita harus pintar-pintar memanfaatkan internet untuk hal-hal yang positif dan memilah mana yang baik untuk kita dan tidak.
Posting Komentar