Pilgub Jatim putaran kedua

Tanggal 4 November atau dua hari lagi Jawa Timur akan menggelar pilgub putaran kedua , setelah sebelumnya pada pilgub putaran pertama 23 juli lalu tidak ada satupun kandidat yang meraih suara 30 % dari daftar pemilih yang ada. Dua pasangan yang maju ke babak final( kayak pertandingan sepak bola aja) yaitu pasangan KARSA ( Sukarwo - Syaifullah) dan KAJI ( Khofifah – Mujiono). Kedua pasangan ini layak nya orang jualan sama-sama menempuh segala cara untuk memasarkan dagangannya, dengan janj-janji yang di tawarkan mulai dari pendidikan gratis, APBD hanya untuk rakyat sampai masalah yang paling rumit di Jatim yaitu penyelesaian kasus Lapindo. Bukan hanya itu hal-hal yang tidak pantaspun juga di lakukan seperti mengundang artis ibu kota hanya untuk berjoged bersama, Sungguh ironis, uang millyaran rupiah hanya unuk berjoged yang kadang disertai tarian erotis para penyanyinya
Ratusan milyar uang diperkirakan habis dalam pilkada Jatim. Yang mendapat keuntungan langsung adalah basis-basis suara yang dikunjungi, dan diberi bantuan oleh pendukung masing-masing para kandidat cagub
Pilkada telah menjadi fenomena transfer uang cash kalangan elite kepada pemilih. Sekalipun uang itu bukan alasan untuk menjatuhkan pilihan, tetap saja uang adalah amunisi terpenting dalam politik.


Sekadar informasi, untuk melangsungkan putaran pertama, KPUD Jatim sudah menghabiskan dana lebih dari Rp 500 milyar., di putaran kedua anggaran dananya Rp265 milyar, belum lagi uang yang harus di keluarkan para cagub untuk mencari dukungan masyasrakat.
Saya sendiri bingung untuk menentukan pilihan, karena kedua pasangan sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan, Saifullah dan Khofifah pernah mengurus negara dengan menjadi menteri sehingga soal kemampuan dalam hal pemerintahan, mereka tidak perlu disangsikan lagi. Soekarwo sangat paham birokrasi Jatim, Mudjiono kenyang pengalaman kepemimpinan di militer. Keduanya matang di organisasi.
Pilih yang mana yaa..?