Jumat, 07 November 2008
Barrack Obama juga benci terhadap Islam
Barrack Hussein Obama II itulah nama lengkap dari Presiden terpilih Amerika yang ke 44, bapaknya seorang Muslim dari Kenya, nama tengah “Hussein” yang biasanya di singkat H sengaja di hilangkan oleh Obama. Disamping untuk menghilangkan jejak “Islam” di keluarga Obama biar tidak kelihatan oleh publik AS, juga untuk menarik simpati kaum Yahudi Amerika yang berperan dominan di setiap pemilihan presiden Amerika. Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Amerika tidak akan pernah ada seorang calon presiden yang bisa tampil tanpa membawa restu dari lobi Yahudi. Karena kebijakan AS tak lepas dari pesanan yahudi. Siapa pun yang jadi Presiden AS, tidak akan pernah berubah kebijaksanaan terhadap umat islam.
Mungkin bagi umat muslim antara rezim Bush dan Obama bisa diibaratkan Keluar Lubang Serigala Masuk Lubang Buaya alias sama saja. Adalah mustahil mengharapkan AS bisa bersahabat secara murni dengan Dunia Islam, Obama dalam masa kampanyenya telah berkali-kali menyatakan dirinya akan selalu membela dan mengutamakan Zionis-Israel sampai kapan pun. Bahkan Obama megatakan, jika terpilih sebagai presiden, ia akan sekuat tenaga membantu Israel dari ancaman apapun dan akan menolak semua resolusi anti-Israel di PBB. Dia juga mengatakan kepada beberapa jurnalis Israel melalui telepon bahwa dirinya bukan Muslim, dan dirinya anti-Hamas dan Arab, serta dirinya akan melindungi Yahudi. Pernyataan yang pernah dilontarkan Obama juga memicu kemarahan dunia Arab, karena Yerusalem diharapkan akan menjadi ibukota Palestina, jika negara Palestina terbentuk. Adalah fakta yang tidak bisa dibantah jika Obama mendapat dukungan dari lobi Zionis-Yahudi AS. Fakta ini sudah diketahui semua pengamat internasional dan dunia akademis. Proses kelahiran negara AS pun sesungguhnya dinisbahkan untuk melayani kepentingan Yahudi Internasional. Amerika Serikat adalah Israel besar dan Israel adalah Amerika Serikat kecil.
Sedemikian 'alergi'nya Barack Obama pada Islam, sehingga harus membuat situs khusus untuk membantah rumor yang mengatakan bahwa dirinya pernah jadi seorang Muslim.
Untuk meyakinkan, situs itu juga menampilkan foto Obama memegang alkitab saat disumpah menjadi anggota senat. Foto itu untuk membantah rumor yang mengatakan bahwa Obama disumpah dengan Al Quran. Tim sukses Obama pun dalam pemilihan Presiden AS juga mengatakan bahwa Barack Obama bukan seorang Muslim, tapi seorang beragama Kristen. Ini dikatakan setelah muncul foto Obama mengenakan pakaian tradisional Somalia dan publik Amerika menyebutnya sebagai seorang beragama Islam.
Terus terang saya heran dengan orang Islam di Indonesia yang ikut-ikutan senang dengan terpilihnya Obama menjadi presiden Amerika, karena sebenarnya tidak ada bedanya. Mungkinkah sifat politik luar negeri Amerika akan berubah terhadap Indonesia hanya karena presidennya pernah di tinggal di Indonesia? Kita tunggu jawabannya!. (Sumber: swaramuslim dan Eramuslim.)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
Wow...begitu to ceritanya, jadi tahu nih...biasanya aku males ngikutin berita politik
mudah-2an kekhawatiran kita tidak terjadi
tapi sy belum begitu yakin kalo obama akan benci islam pasca terpilih.
http://asephd.co.cc
Masya Allah...
Masa bisa seperti itu sih pendapatnya...
Gimana klo kita tunggu aja perkembangannya...
Posting Komentar